Langsung ke konten utama

Transformator Step Up dan Step Down

Transformator

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain.

Jenis-jenis transformator

Step-Up


lambang transformator step-up
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.

Step-Down

skema transformator step-down
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.
 Sesuai dengan fungsi kegunaannya maka trafo terbagi ke dalam beberapa jenis :
  • Trafo step up/down untuk menaikkan atau menurunkan tegangan.
  • Trafo adaptor untuk mengubah tegangan dari arus AC ke arus DC.

Prinsip kerja

Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.

untuk mencari besar tegangan, banyak lilitan =

 \frac{V_p}{V_s}=\frac{N_p}{N_s}        V_p\,I_p=V_s\,I_s

Efisiensi

Efisiensi transformator dapat diketahui dengan rumus \eta=\frac{P_o}{P_i}\,100% Karena adanya kerugian pada transformator. Maka efisiensi transformator tidak dapat mencapai 100%.

Sumber :http://hbariql4.blogspot.co.id/2013/05/transformator-step-up-dan-step-down.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan dari Incremental Model dan Concurrent Development Model

Halo, sobat. Seperti yang kita ketahui, pengembangan rekayasa perangkat lunak memiliki banyak model contohnya Waterfall Model , V Model , RAD Model , dan lain sebagainya. Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas apa itu Incremental Model dan Concurrent Development Model , kita juga akan membahas kelebihan dan kekurangan dari model tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan V Model, RAD Model, dan Spiral Model

Halo, sobat. Pada postingan sebelumnya, kita telah membahas tentang Incremental Model dan Concurrent Development Model , serta kelebihan dan kekurangan dari model tersebut. Pada postingan kali ini kita akan kembali membahas model pengembangan perangkat lunak, namun kita hanya akan membahas kelebihan dan kekurangan dari model-model pada judul kita kali ini ( V Model , RAD Model , dan Spiral Model ).

Cara Lihat, Buat, Hapus Database MySQL Melalui CMD

Yoo guys kembali lagi bersama ane, siapa sih yang gatau tentang CMD. Sekarang ane bakal bikin database lewat CMD. Langsung aja... 1. Yang pertama kita harus instal Xampp terus aktifkan MySQL dan Apache pada Xampp. Terus masuk ke directori Xampp dengan perintah : Sebenernya ini tergantung sama tempat dimana kalian instal kalo misalkan di Drive C maka cd c:\xampp\mysql\bin kalo misalkan di Drive D ya tinggal ganti jadi cd d:\xampp\mysql\bin 2. Jika sudah, masuk ke directori mysql/bin dan ketik perintah : mysql -u root  3. Nah kalo sudah masuk ke directori mysql/bin kalian bisa buat database, hapus database, dan lihat database  - Kalau buat database kalian tinggal ketik create database (nama database yang akan dibuat);  - Hapus database kalian tinggal ketik drop database (nama database yang akan dihapus);  - Kalau kalian ingin liat database kalian tinggal ketik show databases; p.s : Pembuatan nama database tidak bisa menggunakan karakter kecuali tanda "_"