Halo, sobat. Masih berlanjut dari pembahasan sebelumnya tentang model-model pengembangan perangkat lunak. Kali ini kita akan membahas tentang Specialized Process Model, Agile Method, dan Scrum. Kita juga akan membahas kelebihan dan kekurangan dari model tersebut.
Specialized Process Model
Dalam Specialized Process Model, terdapat beberapa faktor penting antara lain :
Component-Based Development
Component-Based Development merupakan model proses yang digunakan ketika konsep reuse menjadi tujuan utama dalam pembangunan perangkat lunak. Arsitektur perangkat lunak dibentuk dalam komponen-komponen.
Formal Method
Formal Method adalah suatu model yang menggunakan model matematika ketat sebagai spesifikasi kebutuhan.
Aspect-Oriented Programming
Aspect-Oriented Programming menyediakan sebuah proses-proses untuk mendefinisikan, menentukan, merancang, dan membangun aspek perangkat lunak seperti fungsi, fitur, dan konten informasi.
Sumber: https://www.researchgate.net/figure/Specialized-process-model-of-the-ad-hoc-strategy_fig2_46693858
Kelebihan
- Biaya produksi berkurang karena pembangunan komponen berkurang.
- Modal reuse digunakan pada komponen yang sudah memiliki kebutuhan umum.
- Mampu mengurangi siklus pengembangan perangkat lunak.
Kekurangan
- Model ini bersifat interative yang artinya proses dilakukan secara berulang-ulang.
- Tidak cocok untuk sistem yang tidak bisa dimodulkan.
- Penerapan model ini akan sulit untuk dilakukan apabila pengguna tidak mengerti secara teknis tentang model ini.
Agile Method
Agile Method adalah suatu metode-metode yang didasarkan pada prinsip yang sama, berjangka pendek, memerlukan adaptasi yang cepat oleh pengembang terhadap perubahan apapun yang terjadi, dan metode ini juga membangun perangkat lunak melalui irama kerja yang berulang-ulang (seperti lari cepat). Jika seseorang ingin menggunakan metode ini, pengguna dan tim harus mempunyai inovasi dan tanggung jawab yang baik agar kualitas dari sistem perangkat lunak optimal. Metodologi ini dikembangkan untuk menghadapi situasi kegagalan dari waterfall model.
Kelebihan
- Tidak ada persyaratan detail yang diperlukan.
- Dapat memberikan pengguna gambaran awal bagaimana produk akhir akan terlihat dan bekerja. Mungkin juga terjadi pengiriman prototipe dari kebutuhan yang mungkin ingin digunakan dan dievaluasi sampai produk akhir dikirimkan dengan semua fungsionalitasnya.
- Tidak akan merasa kebingungan memahami kebutuhan dan masukan antara pengguna dan tim proyek.
- Tidak memakan waktu yang lama untuk memasarkan karena produk akhir dikirim ke client dalam waktu sesingkat mungkin.
- Lebih hemat biaya untuk client dan supplier karena resources yang digunakan untuk waktu yang lebih singkat.
- Kualitas akan tinggi karena client terlibat dalam tahap semua pengembangan perangkat lunak, dan client akan puas oleh hasil akhirnya.
Kekurangan
- Metode ini tidak akan berjalan lancar, apabila komitmen tim yang menjalankan metode ini kurang.
- Tidak cocok untuk tim yang memiliki skala besar.
- Visi dari client harus jelas tentang hasil akhir karena masukan pelanggan dalam semua tahap pengembangan itu penting agar proyek tidak kehilangannya arah.
- Membutuhkan sumber daya berpengalaman yang mendampingi sumber daya baru.
- Perkiraan waktu rilis dan harga perangkat lunak sulit ditemukan.
Scrum
Scrum merupakan salah satu komponen dari metodologi pengembangan agile mengenai pertemuan harian untuk membahas kemajuan suatu proyek. Scrum juga bersifat fleksibel terhadap perubahan kebutuhan dan dapat digunakan untuk menangani pengembangan perangkat lunak atau produk lainnya menggunakan iterative dan incremental process. Scrum juga sebuah proses kerangka kerja yang disusun untuk menunjang pengembangan produk yang kompleks. Proses pengembangan dibagi menjadi beberapa unit kecil yang bernama sprint, umumnya berlangsung selama 2-4 minggu.
Kelebihan
- Tim berukuran kecil sehingga melancarkan komunikasi, mengurangi biaya, dan memberdayakan satu sama lain.
- Adanya pembagian pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dengan cepat.
- Proses scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan.
- Setelah perangkat lunak dibangun, dokumentasi dan pengujian dilakukan secara terus-menerus.
Kekurangan
- Pengembang harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu diterima.
- Proyek sulit untuk direncanakan, disusun, dan mengaturnya apabila belum berpengalaman.
Referensi :
H, A. (2010). RPL (SOFTWARE PROCESS MODELS). Diakses 22 September 2020, dari http://kuliahkusayang.blogspot.com/2010/10/rpl-software-process-models.html.
Bachtiar, A. M. (2017). RPL 1 (Lama) - Proses Pembangunan Perangkat Lunak. Diakses 22 September 2020, dari https://www.slideshare.net/adfbipotter/rpl-1-lama-proses-pembangunan-perangkat-lunak.
Top, S. M. (n.d.). Scrum. Diakses 22 September 2020,
FTMS Malaysia. Chapter 3: Introduction to Agile methodology. Diakses 22 September 2020, dari
Komentar
Posting Komentar